Penyebab utama kebocoran adalah penggunaan popok yang ukurannya tidak sesuai, jadi tolong diperiksa dengan teliti. Bayi juga pipis lebih banyak seiring bertambahnya umur -- misalnya bayi berumur 1 tahun pipis 2x lebih banyak dari bayi baru lahir. Walaupun popoknya mungkin sudah di ukuran yang tepat, mungkin popok tidak dapat menampung cairan dalam jumlah sebanyak yang dikeluarkan bayi besar. Dalam hal popok sekali pakai, semakin besar ukurannya, semakin besar daya tampungnya. Jadi bila popok bayi mulai bocor secara rutin, cobalah satu ukuran lebih besar. Bila popok bocor atau melorot walaupun menurut Anda telah dipakaikan dengan benar, coba perhatikan kembali dasar-dasar pemasangan popok.
Mengapa popok bayi bocor?
Saran-saran mengenai kebocoran dari berbagai bagian popok.
Ketika memasang popok di bawah pantat bayi, pastikan posisinya tepat di bawah. Angkat sisi belakang sedikit lebih tinggi dari sisi depan, lalu kencangkan perekat secara diagonal ke bawah
Pastikan ujung popok tidak terlipat dan perekat terpasang dengan baik. Bila perekat terpasang di luar area (3), mungkin sudah saatnya mengganti ukuran ke lebih besar. Cobalah 1 ukuran lebih besar.
Letakkan popok pada punggung bayi, kemudian angkat bagian depan hingga tepat pada pusar bayi. Pastikan perekat samping terletak pas pada lipatan kaki dan menghadap keluar. Bila popok bocor setelah bayi dipasangi pook, kencangkan perekat diagonal ke bawah untuk mencegah terbentuk rongga.
Angkat bagian depan popok sedikit lebih tinggi dari bagian belakang dan kencangkan perekat sampai pusar tertutup popok. Untuk anak laki-laki pastikan penis mengarah ke bawah.